Indeks Antropometri

08.20 Unknown 0 Comments


TINGGI BADAN MENURUT UMUR
           
Antopometri berarti ukuran tubuh manusia. Dari sudut pandang ilmu gizi, antopometri gizi berarti berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 
            Secara umum, antopometri digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
            Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Saat keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Tinggi badan saja belum dapat dijadikan indikator untuk menilai status gizi, kecuali jika digabungkan dengan indikator lain seperti usia dan berat badan. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
            Berdasarkan karakteristik diatas, maka indeks tinggi badan menurut umur ini menggambarkan status gizi saat masa lalu. Beaton dan Bengoa (1973) meyatakan bahwa indeks tinggi badan menurut umur memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial ekonomi. Jika status gizi masa lampau kurang memadai maka menyebabkan stunting/ pendek.
            Indeks ini memiliki keuntungan dan juga kelemahan. Keuntungan dari indeks TB/U, antara lain:

  • ·         Baik untuk menilai status gizi masa lampau.

  • ·         Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

Adapun kelemahan indeks TB/U adalah :

  • ·         Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.

  • ·         Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

  • ·         Ketepatan umur sulit didapat.

Jadi, indeks tinggi badan menurut umur ini sangat menggambarkan bagaimana status gizi yang diberikan pada masa lampau.

DAFTAR PUSTAKA
I Dewa Nyoman Supariasa,Bachyar Bakri,Ibnu Fajar, 2001,Penilaian Status Gizi,Jakarta : EGC.
Adisty Cynthia Anggraeni, S. Gz.,2012,Asuhan Gizi; Nutritional Care
Process,Yogyakarta,Graha Ilmu.
Dr. Arisman, MB,2004,Gizi Dalam Daur Kehidupan,Jakarta : EGC.

0 komentar: