ice cream

21.25 Unknown 0 Comments

ICE CREAM 

es krimEs krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama. Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa bahan perasa dan warna, stabilizer, dan bahan campuran ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan es krim dengan kualitas baik (Susilorini dan Sawitri, 2007). Pembentukan es krim mempunyai prinsip yaitu dapat membentuk rongga udara pada ice cream mix (ICM), sehingga diperoleh pengembangan volume es krim agar menjadikan es krim lebih ringan dan tidak padat serta mempunyai tekstur yang lembut, oleh karena itu es krim merupakan produk olahan susu yang disukai di masyarakat (Rahmawati et. al., 2012).

Pada pembuatan es krim, komposisi adonan akan sangat menentukan kualitas es krim tersebut nntinya. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas tersebut, mulai dari bahan baku, proses pembutan, proses pembekuan, pengepakan, dan sebagainya. Pada proses pembuatan seluruh bahan baku es krim akan dicampur, menjadi suatu bahan dasar es krim. Pada proses ini dikenal beberapa istilah, salah satunya yaitu viskositas atau kekentalan. Kekentalan pada adonan es krim akan berpengaruh pada tingkat kehalusan tekstur, serta ketahanan es krim sebelum mencair. Proses pembuatannya sendiri melalui pencampuran atau mixer bahan-bahan menggunakan alat pencampur yang berputar .

Pada pembuatan es krim dengan menggunakan mixer memiliki cara sebagai berikut:
1.        Mencampur 150 g gula pasir, coklat bubuk 3 sdm, dan 1 sdm karagenan/CMC
2.      Kemudian menghangatkan susu cair 625 ml dengan suhu 300C dan mencampur bahan yang sudah dicampurkan tadi kedalam susu yang dihangatkan
3.      Mencacah 100 g butter hingga halus, kemudian memasukkan butter dan coklat batang 100 g (yang sudah dilelehkan) kedalam campuran yang sudah diangatkan seperti diatas setelah suhunya mencapai 45-500C
4.      Mengaduk dan memanaskan adonan dengan cepat hingga suhu 690C
5.      Mempertahankan pada  suhu 690C  selama 30 menit
6.      Menghomogenisasi adonan selama 5 menit
7.       Menurunkan suhu hingga 40C
8.      Membagi adonan menjadi dua bagian yaitu bagian yang pertama ditambahkan tepung maizena sedangkan bagian kedua tanpa ditambahkan tepung maizena
9.      Kemudian menyimpan es krim yang telah beku dalam freezer selama semalam

Pada percobaan yang kami lakukan, pembuatan es krim digunakan dengan bahan sebagai berikut :
  •           Gula pasir 150 g
Penambahan gula pasir pada pembuatan es krim yaitu untuk memberikan rasa manis pada es krim juga meningkatkan aroma es krim. Marshal dan Arbuckle (1996) menyebutkan bahwa gula sebagai pemanis yang umum digunakan, sehingga dipakai secara standart bila penggunaan pemanis lebih dari 16% dari bobot es krim. 
  •          Butter 100 g
Butter adalah bahan yang terbuat dari lemak susu. Kandungan lemak antara 80-99% dan sisanya air. Butter  dapat meningkatkan cita rasa dan aroma pada susu. Selain itu, lemak dari butter dan krim segar akan membuat struktur adonan es krim lebih lembut dan ringan.
-          Karagenan 1 sdm
Zat penstabil memilik peranan sebagai penstabil dalam proses pencampuran bahan baku es krim, untuk menstabilkan molekul udara dalam adonan es krim, dengan demikian air tidak akan mengkristal dan lemak tidak akan mengeras. Zat penstabil juga bersifat mengentalkan adonan, di samping itu zat penstabil dapat membentuk selaput berukuran mikro untuk mengikat molekul lemak, air, dan udara. Zat penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim dan frozzen dessert lainnya adalah CMC (carboxymethil cellulose), gelatin, Na-alginat, karagenan, gum arab dan pektin. Berbagai jenis zat penstabil ini diduga akan memberi pengaruh yang berbeda kepada mutu es krim. Selain itu bahan pembantu lainnya yang tidak kalah penting  adalah non dairy cream (Darma et. al., 2013). Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida hasil ekstraksi dari rumput laut. Sebagian besr karagenan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro-galaktosa. Karagenan banyak digunakan pada sedian makanan, sediaan farmasi, dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil (Hubeis, 1995)
  •     Susu skim 625 ml
  •      Kuning telur 1 butir
Telur yang digunakan dalam pembuatan es krim pada umumnya adalah telur ayam ras. Fungsi telur dalam pembuatan es krim adalah menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut yang lembut. Dalam pembuatan es krim yang digunakan adalah kuning telur. Kuning telur digunakan sebagai bahan pengemulsi.
  • Tepung maizena 2½ sdm
Tepung maizena digunakan untuk mengentalkan adonan dalam pembuatan es krim, sehingga menjadikan es krim lebih kental dari sebelumnya. Pada praktikum pembuatan adonan es krim yang dibagi menjadi dua menghasilkan organoleptik yang berbeda dikarenakan satu bagian menggunakan tepung maizena sedangkan bagian satunya tdak menggunakan tepung maizena. Bagian yang menggunakan tepung maizena memiliki tekstur yang lebih kental dari es krim bagian lainnya.
  • Coklat bubuk 3 sdm
  • Coklat batang 100 g.
Adapun hasil organoleptik dari percobaan pembuatan es krim dengan cara mixer yaitu sebagai berikut :
-     Tekstur, dari segi teksturnya es krim yang diberi penambahan dengan tepung maizena memiliki tekstur yang kental dibandingkan dengan es krim yang tidak ditambahkan maizena. Sedangkan es krim yang tidak ditambahkan memiliki tekstur cair dn masih berbentuk adonan pada 12 jam dalam freezer kemudian es krim dikeluarkan dan di mixer kembali, setelah itu 12 jam kemudian, es krim sudah memiliki tekstur yang lembut dan sedikit padat.

-       Warna, Warna es krim ini coklat karna warna dapat dilihat dari bahan yang ditambahkan saat pembuatan es krim yaitu dark coklat atau bubuk coklat sehingga menjadikan es krim berwarna coklat.     
-       Rasa, rasa yang dihasilkan es krim sangat manis disebabkan oleh pemberian gula dan juga bahan coklat yang ditambahkan seperti dark coklat dan bubuk coklat. Karena gula memiliki fungsi sebagai bahan pemanis pada makanan juga coklat yang memiliki kadar gula sedang.
- Aroma, aroma yang dihasilkan dari pembuatan es krim ini yaitu khas coklat dikarenakan berasal dari salah satu bahan yang digunakan saat membuat es krim yaitu coklat batang dan bubuk coklat.

Es krim memiliki berbagai macam jenis juga berbagai macam fungsinya. Saat ini yang diketahui dan akan dibahas bahwa jenis-jenis es krim terdapat 7 jenis yaitu sebagai berikut :
-          - Sorbet
Sorbet merupakan sajian es krim yang terbuat dari jus buah yang ditambahkan dengan pemanis. Adonan sorbet adalah hasil penggilingan buah hingga halus dan tidak melalui proses memasak agar terasa kesegaran buahnya. Sorbet pun tidak menggunakan campuran susu atau telur sehingga rasa buahnya akan terasa segar. Serat yang adapun bermanfaat untuk pencernaan.
-       -  Sherbet
Sherbet merupakan es krim yang hampir sama dengan sorbet dan berbeda pada adonannya saja, yang mengandung banyak lemak
-         - Gelato
Gelato merupakan sebuah es krim dari italia yang memiliki arti beku dari kata ‘gelare’. Es krim gelato dikenal lebih kental dari es krim biasanya. Makanya es krim jenis ini sering ada dikawasan pantai, lebih padat dan dingin. Adonannya yang penuh dengan telur membuat gelato makin padat dan enak. Campuran susunya pun mempergurih es krim yang digin tersebut.                                              
-          -Es krim frozen yogurt
Es krim ini dibuat dari yogurt yang ditambah dengan perasa makanan dan stabilizer es krim. Cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan es krim. Frozen yogurt bisa menjadi alternatif untuk pencinta es krim yang sedang berdiet dikarenakan kandungan lemaknya rendah atau bahkan tidak ada.
-          -Dondurma
Es krim ini merupakan es krim yang berasal dari Turki yaitu dengan bahan susu, gula, krim, dan mastic.
-          -Es puter
Es puter kebanyakan terkenal di Asia Tenggara seperti di Indonesia dan Malaysia yang terbuat dari santan tanpa menggunakan krim. Cita rasa yang dipakai juga khas indonsia, seperti kopyor, advokad dan kacang hijau.
-        -  Kulfi
Kulfi terkenal atau populer dari India. Terkenal dengan sebutan kuli karena terbuat dari susu kerbau dengan tambahan perasa pistachio, mangga, kapulaga, dan saffron.
-         - Es krim teh hijau macha
Di jepang, es krim dibuat dari teh hiaju (Macha ice cream) dan kacang merah ogura, ada juga es krim mochi yang memang dibuat dari adonan kue mochi.  

Kesimpulan
Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama. Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa bahan perasa dan warna, stabilizer, dan bahan campuran ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan es krim dengan kualitas baik. Prinsip pembuatan es krim yaitu dapat membentuk rongga udara pada ice cream mix (ICM), sehingga diperoleh pengembangan volume es krim agar menjadikan es krim lebih ringan dan tidak padat serta mempunyai tekstur yang lembut.

Es krim yang diberikan tepung maizena menjadikan tekstur es krim yang kental dan keras, sehingga tidak sesuai dengan es krim yang biasa dijual dipasaran.

Daftar Pustaka
Hubeis MN. 1995. Paket Industri Pangan Es Krim Ekonomi Skala Industri Kecil. Buletin                     Teknologi Industri Pangan Vol 7 Hal. 1. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rahmawati Dwi Reni, Purwadi dan Rosyidi Djalal. 2012. Tingkat Penambahan Bahan                         Pengembang   Pada Pembuatan Es Krim Instan Ditinjau Dari Mutu Organoleptik Dan    Tingkat       Kelarutan. Universitas Brawijaya, Malang.

Susilorini, T.E. dan M.E. Sawitri. 2007. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Marshall, R. T., and W. S. Arbuckle. 1996. Pages 59, 151–185, 263–267, 319 in Ice Cream. 5th ed.     International Thomson Publ., New York.

Darma Surya Geovani, Puspitasari Diana dan Noerhartati Endang. 2013. Pembuatan Es   Krim           Jagung Manis Kajian Jenis Zat Penstabil, Konsentrasi Non Dairy Cream Serta        Aspek                 Kelayakan Finansial. REKA Agroindustri Vol. 1, No. 1.

0 komentar:

Ketengikan

09.23 Unknown 1 Comments

Proses Ketengikan

Produk pangan bersifat mudah rusak oleh berbagai faktor, baik faktor kimiawi, fisik maupun mikrobiologis yang akan menurunkan mutu dari produk pangan tersebut. Pada semua bahan pangan memiliki kandungan yang berbeda-beda seperti karbohidrat, lemak dan juga protein.

Pada lemak dan minyak sering kali ditambahkan ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), dan lainnya. Disamping itu, penambahan lemak juga dimaksudkan untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan, seperti pada penambahan shortening pada pembuatan kue-kue dan lain-lain. Pada lemak dan minyak dikenal ada dua tipe kerusakan yang utama, yaitu ketengikan dan hidrolisis.

Tetapi, yang akan dibahas disini adalah proses ketengikan.

Ketengikan (rancidity) merupakan salah satu dari tipe kerusakan lemak juga minyak dengan timbulnya perubahan bau dan flavor dalam lemak atau bahan pangan berlemak. Ketengikan terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol) atau bila komponen cita rasa dan bau yang mudah menguap terbentuk sebagai akibat kerusakan oksidatif dari lemak dn minyak yang tak jenuh. Bau yang kurang sedap akan muncul akibat adanya campuran dari berbagai produk tersebut. Selain pada suhu kamar, proses ketengikan ini dapat terjadi selama proses pengolahan menggunakan suhu yang tinggi. 

Oksidasi terjadi pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak. Pada suhu kamar sampai dengan suhu 1000C, setiap ikatan tidak jenuh dapat mengabsorbsi 2 atom oksigen, sehingga terbentuk persenyawaan peroksida yang bersifat labil. Peroksida ini dapat menguraikan radikal tidak jenuh yang masih utuh sehingga terbentuk 2 molekul persenyawaan oksida. Proses pembentukan peroksida ini dipercepat oleh adanya cahaya, suasana asam, kelembaban udara dan katalis. Beberapa jenis logam atau garam-garamnya yang terdapat dalam minyak merupakan katalisator dalam proses oksidasi, misalnya logam tembaga, besi, kobalt, mangan dan lainnya, sedangkan alumunium kecil pengaruhnya terhadap proses oksidasi (Ketaren, S., 1986). Ketengikan juga dapat disebabkan oleh pemanasan pada bahan makanan.

Hasil oksidasi minyak atau lemak dalam bahan pangan tidak hanya mengakibatkan rasa dan bau yang tidak enak, melainkan juga dapat menurunkan nilai gizi karena rusaknya vitamin (karoten dan tokoferol) terutama vitamin larut dalam lemak dan asam lemak esensial dalam lemak. Perusakan lemak oleh terbentuknya peroxide, juga mengakibatkan kerusakan oxidative dari pada asam-asam lemak esensial termasuk asam lemak linoleic, linolenic dan arachidonic, sedangkan kekurangan dari asam-asam lemak ini dapat menimbulkan eczematous yang parah dan kulit bersisik. Kekurangan asam linoleic akan menghambat pertumbuhan, menurunkan produksi kualitas dan kuantitas pada makanan. Energi yang dapat dimetaboliser (metabolizable energy) dan asam-asam amino esensial yang tersedia dalam ransum akan berkurang pula sebagai akibat dari ketengikan (rancidity).

Untuk menghindari ketengikan dapat dilakukan penambahan senyawa antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi pada lemak. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Penambahan antioksidan dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi.

Contoh makanan yang rentan terhadap ketengikan adalah makanan atau produk yang banyak diolah dengan minyak juga lemak dan produk pangan berlemak seperti kacang-kacangan, minyak goreng, dan lainnya.
                                                                           

Referensi :

-Buckle. K. A., Edwards. R. A., Fleet. G. H., Wootton. M. 2013. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

-Siswati Dyah Nana, Junaini, Su Juni. Pemanfaatan Antioksidan Alami Flavonol Untuk Mencegah Proses Ketengikan Minyak Kelapa. Jurusan Teknik Kimia FTI UPN “Veteran”, Jawa Timur.

-Hermanto Sandra, Muawanah Anna, Wardhani Prita. Analisis Tingkat Kerusakan  Lemak Nabati dan Lemak Hewani Akibat Proses Pemanasan. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta.

-Maharani Maya Dewi, Bintoro Nursigit, Rahardjo Budi. 2012. Kinetika Perubahan Ketengikan (Rancidity) Kacang Goreng Selama Proses Penyimpanan. Agritech, Vol. 32, No. 1, Hal. 15-22.

1 komentar:

Teknologi Pangan

09.40 Unknown 0 Comments

 Pengolahan Sarden

   Seiring berjalannya waktu, banyak manusia yang ingin membuat makanan dengan mudah apalagi dengan adanya teknologi yang sangat canggih dengan mudahnya dapat mengolah makanan agar dapat diawetkan dan bertahan lama.Prinsip pengolahan ikan pada dasarnya bertujuan melindungi ikan dari pembusukan dan kerusakan. Selain itu juga dapat memperpanjang daya awet. Salah satu jenis pengolahan ikan yang dapat digunakan untuk menghambat kegiatan zat-zat mikroorganisme adalah pengalengan ikan.
   Pengalengan ikan merupakan salah satu pengawetan ikan dengan menggunakan suhu tinggi (sterilisasi) dalam kaleng.
   Pada artikel ini akan dibahas prinsip pengolahan ikan sarden yang diawetkan melalui proses pengalengan.Menurut fadli (2011), prinsip dasar pengalengan yaitu mengemas bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat sehingga udara dan zat-zat maupun organisme yang merusak atau membusukkan tidak dapat masuk, kemudian wadah dipanaskan sampai suhu tertentu untuk mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang ada. Bahan baku utama pada sarden kaleng adalah ikan Sarden atau Ikan Lemuru (Sardinella Longiceps) yang dijadikan sebagai produk ikan Sarden lokal di Indonesia.
   Untuk pengalengan dalam bentuk ikan sarden, hanya Lemuru dengan kualitas bagus yang dapat diolah walaupun daging ikan ini mudah hancur. agar membuat daging tidak mudah hancur saat dikalengkan, lebih baik ikan direndam dalam larutan garam encer 15% selama 15 menit. Selain untuk memperkuat struktur daging, perlakuan ini juga bertujuan untuk menambah rasa lezat pada ikan Lemuru dalam produk Sarden.
Menurut Adawyah (2008), tahapan dalam memproses pengalengan ikan meliputi :

1. persiapan wadah : dengan mempersiapkan wadah ikan atau yang biasa disebut dengan kaleng. kaleng yang baik kemudian dicuci dalam air sabun hangat dan kemudian dibilas dengan air bersih.

2. Penyiapan bahan mentah : pada pemilihan bahan baku ikan (ikan Lemuru) yang masih dalam keadaan segar. pemilihan bahan baku ikan dapat dilihat dari ciri-ciri fisik ikan dapat dilihat dari fisik ikan meliputi mata, kulit, daging, sisik, dan insang ikan. Selanjutnya dilakukan pemotongan kepala dan ekor ikan.

3. Pengisian (filling) : dalam tahap proses pengisian, merupakan tahapan pemasukkan ikan dan bumbu kedalam kaleng. Pengisian ikan kedalam kaleng, posisi ikan dalam kaleng itu diatur, misalnya telah ditentukan bahwa dalam satu kaleng terdpat empat ekor ikan. Maka dalam sistem penataannya dua pangkal ekor ikan akan menghadap kebawah dan lainnya keatas. selanjutnya saos dimasukkan kedalam kaleng yang telah terisi ikan.

4. Penghampaan udara (Exhausting) : pemanasan pendahuluan terhadap produk, kemudian produk (saos) diisikan kedalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah ditutup juga dalam keadaan panas.

5. Penutupan wadah (Sealing) : penutupan wadah untuk mencegah terjadinya pembusukan. Penutupan yang baik dan memenuhi standar akan mencegah terjadinya kebocoran dari satu kaleng yang dapat menimbulkan pengkaratan pada kaleng lainnya.

6. Sterilisasi : proses ini dilakukan setelah penutupan kaleng, pembersihan sisa saos dikaleng, dan pemberian label kadaluarsa.

7. Pendinginan (Cooling) : proses ini dilakukan sampai suhunya sedikit diatas sushu kamar maksudnya agar air yang menempel pada dinding wadah cepat menguap, sehingga terjadinya karat dapat dicegah.

8. Pemberian label dan Penyimpanan : kaleng diberi label sesuai dengan keinginan produsen, pemberian label bertujuan untuk mengetahui bahan yang digunakan dan pemberian label agar dikenal masyarakat.

  Pada proses pengalengan sarden ini ikan dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah busuk karena telah dilakukan banyaknya tahapan atau perlakuan. jadi, prinsip pengolahan pada sarden dilakukan dengan cara pengalengan agar dapat bertahan lama karena ikan Lemuru yang dijadikan bahan baku sangat cepat busuk jika tidak cepat digunakan.


referensi :
- Mayasari Dwi Lina. Pengaruh Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Terhadap Produksi Pengalengan Ikan PT. Maya Muncar Di Kecamatan Muncar Banyuwangi. Universitas Negeri Surabaya.

- Prayoga Bagus Ongky. 2013. Kebutuhan Bahan Baku Ikan Lemuru Untuk Produksi Sarden Kaleng : Penerapan Metode MRP Di PT. Koki Indocan Pandaan Pasuruan. Univeristas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.

- Effendi Supli H.M. 2012. Teknologi Pengolahan Dan Pengawetan Pangan. Penerbit Alfabeta, Bandung.

0 komentar:

Pengertian makan dalam Islam

08.40 Unknown 0 Comments


MAKNA MAKANAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Islam memberikan perhatian khusus terhadap masalah pangan dalam seluruh fase kehidupan manusia bersamaan dengan segala bentuk dan unsur-unsur pangan tersebut. Terdapat sejumlah besar ayat dalam Alquran yang secara spesifik berbicara tentang pangan dan kaidah-kaidah yang memadai untuk menjadi standar mutu pangan dan metode-metode penjaminannya.

Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk masalah makan. Oleh karena itu bagi kaum muslimin, makanan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik, juga berkaitan dengan ruhani, iman dan ibadah juga dengan identitas diri, bahkan dengan perilaku juga. Dalam bahasa arab makanan berasal dari kata at-ta'am (الطعام). Makanan adalah barang yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum oleh manusia, serta bahan yang digunakan dalam produksi makanan dan minuman. Makanan memberikan informasi tentang identitas individu dan bertindak sebagai komunikasi kebutuhan internal, konflik internal, dan rasa diri.

Setiap muslim dianjurkan untuk memperoleh asupan yang bermanfaat bagi tubuhnya bukan yang berbahaya. Terlepas dari haramnya makanan yang berbahaya, sebenarnya mengonsumsinya adalah tindakan menyiksa tubuh. Oleh karenanya memberi nutrisi atau makanan ke dalam tubuh merupakan suatu tanggung jawab yang wajib dilaksanakan secara benar sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ  

Artinya: " Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah : 168).


Ayat diatas merupakan seruan kepada manusia untuk mengonsumsi makanan yang halalan toyyiban. Pangan yang baik ialah yang dibolehkan syariat dan yang buruk ialah yang diharamkannya, karena Allah SWT tidak menghalalkan selain yang baik dan mengandung manfaat bagi orang yang mengonsumsinya. jadi intinya makanan halal adalah makanan yang baik yang dibolehkan memakannya menurut ajaran islam. Pada dasarnya semua makanan dan minuman yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan hewan adalah halal kecuali yang beracun dan membahayakan nyawa manusia.

Sebenarnya dalam Alquran makanan yang diharamkan pada pokoknya ada empat yaitu terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 173: 
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya, tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS.Al-Baqoroh {2} : 173)
Jadi bagi seorang muslim makan dan makanan bukan hanya untuk menghilangkan rasa lapar saja atau sekedar terasa enak dilidah, tapi mampu menjadikan tubuhnya sehat jasmani dan rohani sehingga mampu menjalankan aktifitas kesehariannya, juga dilihat dari segi pandang islam makanan yang baik adalah makanan yang halal dan makanan yang buruk diibaratkan makanan yang haram.

Sumber Pustaka:

Al-Buhairiy Farhan Mamduh Syekh. 2014. Pangan Dalam Perspektif Islam. Universitas Brawijaya.

Tajudin Nur. Makanan Halalan Toyyiban Perspektif islam.

http://pagihp.tripod.com/mknislam.htm



         

0 komentar:

Indeks Antropometri

08.20 Unknown 0 Comments


TINGGI BADAN MENURUT UMUR
           
Antopometri berarti ukuran tubuh manusia. Dari sudut pandang ilmu gizi, antopometri gizi berarti berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 
            Secara umum, antopometri digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
            Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Saat keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Tinggi badan saja belum dapat dijadikan indikator untuk menilai status gizi, kecuali jika digabungkan dengan indikator lain seperti usia dan berat badan. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
            Berdasarkan karakteristik diatas, maka indeks tinggi badan menurut umur ini menggambarkan status gizi saat masa lalu. Beaton dan Bengoa (1973) meyatakan bahwa indeks tinggi badan menurut umur memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial ekonomi. Jika status gizi masa lampau kurang memadai maka menyebabkan stunting/ pendek.
            Indeks ini memiliki keuntungan dan juga kelemahan. Keuntungan dari indeks TB/U, antara lain:

  • ·         Baik untuk menilai status gizi masa lampau.

  • ·         Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

Adapun kelemahan indeks TB/U adalah :

  • ·         Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.

  • ·         Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

  • ·         Ketepatan umur sulit didapat.

Jadi, indeks tinggi badan menurut umur ini sangat menggambarkan bagaimana status gizi yang diberikan pada masa lampau.

DAFTAR PUSTAKA
I Dewa Nyoman Supariasa,Bachyar Bakri,Ibnu Fajar, 2001,Penilaian Status Gizi,Jakarta : EGC.
Adisty Cynthia Anggraeni, S. Gz.,2012,Asuhan Gizi; Nutritional Care
Process,Yogyakarta,Graha Ilmu.
Dr. Arisman, MB,2004,Gizi Dalam Daur Kehidupan,Jakarta : EGC.

0 komentar: